Kamis, 03 Oktober 2013

Will , You’ll Never Walk Alone



Aku Will Brenan. Aku seorang piatu, ibu telah meninggal dunia. Ayahku meninggalkan aku sendirian di sebuah panti asuhan di kota Liverpool. Kini setelah dua tahun semenjak kematian ibuku, ayah datang ke panti untuk mengunjungi ku. Kami berbincang akrab setelah lama tidak bersama. Ayah meminta maaf pada ku karena telah meninggalkan ku sendiri di panti ini. Ternyata aku dan ayah punya kesamaan. Kami sama-sama seorang Liverpudlian. Selain fans berat Liverpool, aku juga mewarisi darah seni dari ibuku. Aku sangat pandai melukis. Tentu aku banyak melukis tentang bintang-bintang Liverpool. Steven Gerard, bagiku dia adalah supernova, bintang yang meledak dan  mengeluarkan ledakan cahaya dan energi luar biasa.

Ia bergerak seperti tornado terbakar.
Berputar ke segala arah.
Dan matanya selalu tertuju pada gol.
Bola adalah bulan
dan dia adalah bumi.
Dan apa pun yang dia inginkan
kakinya selalu melakukannya.
Dia adalah supernova sepakbola.

Aku bermimpi Liverpool menang 1-0 atas Chelsea di semi final liga Champion dan pencetak golnya adalah Luis Garcia, bukan Gerard. Ayah ku juga mendukung mimpi itu, aku ingat saat dia bilang, jangan biarkan rasa takut menghalangi mimpi mu. Satu hal aku ingat hingga kini. Hingga ayahku pun meninggalkanku untuk selamanya. Dua buah tiket final liga Champion telah ia siapkan untuk kami berdua, menyaksikan langsung pertandingan final di Istanabul Stadiom. Tentu kami berharap Livepool yang akan bertanding. Ya, Liverpool berhasil lolos hingga ke final. Tapi, tidak dengan kami berdua yang tak akan pernah berhasil menyaksikan pertandingan itu. Liverpool juara Liga Champion dan aku berharap ayah ku tenang di sana. Akan selalu aku jaga mimpi-mimpiku. Tak akan pernah rasa takut menghalangi mimpi-mimpi ku....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar