Rabu, 15 Januari 2014

beda manusia dengan air



Entah apa yang membuat hujan selalu sedingin ini. Sakit sering menghantui ku kala hujan terlalu sering turun. Badan ini kadang kalah oleh semua itu. Kadang hati juga ikut terbasahi. Kadang semangat ikut terhanyut oleh hujan itu. Kali ini semangat ku hampir musnah tergerus oleh dingin air hujan.

 Aku sadar aku tak boleh menyalahkan hujan. Ia diturunkan ke bumi sebagai rezeki bagi semua makhluk di muka bumi. Ia juga diturunkan juga guna menciptakan keseimbangan di sana. Hujan juga mengingatkan ku akan satu hal, semua akan kembali ke asalnya. Air hujan berasal dari air laut yang menguap oleh panasnya matahari. Di langit ia menjadi awan yang terkadang menyejukan bumi kala matahari terlalu terik bersinar. Setelah tugasnya selesai menjadi awan. Air kembali turun ke bumi menjadi hujan yang akan membasahi bumi yang sudah kekeringan. 


Seperti itu juga dengan hidup manusia. Ia berasal dari satu keluarga. Saat ia sudah dewasa, kadang ia lebih memilih terbang merantau dengan alasan sebuah pencarian kehidupan yang lebih baik. Sepertinya matahari juga sering memanaskan hati mereka. Mereka berharap ada kesejukan di tempat lain. Setelah mereka puas akan kesejukan itu, tak seperti air.... mereka belum tentu mau pulang asal ke asalnya. Inilah beda air dengan manusia. Kadang manusia yang sering di sebut-sebut sebagai makhluk paling sempurna, nyatanya tak sesempurna pada kenyataannya..... 

"jika hujan mampu menghalangi langkahmu, jangan harap pelangi akan muncul setelahnya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar