Entah
apa yang membuat hujan selalu sedingin ini. Sakit sering menghantui ku kala
hujan terlalu sering turun. Badan ini kadang kalah oleh semua itu. Kadang hati
juga ikut terbasahi. Kadang semangat ikut terhanyut oleh hujan itu. Kali ini
semangat ku hampir musnah tergerus oleh dingin air hujan.
Aku sadar aku tak
boleh menyalahkan hujan. Ia diturunkan ke bumi sebagai rezeki bagi semua
makhluk di muka bumi. Ia juga diturunkan juga guna menciptakan keseimbangan di
sana. Hujan juga mengingatkan ku akan satu hal, semua akan kembali ke asalnya.
Air hujan berasal dari air laut yang menguap oleh panasnya matahari. Di langit
ia menjadi awan yang terkadang menyejukan bumi kala matahari terlalu terik
bersinar. Setelah tugasnya selesai menjadi awan. Air kembali turun ke bumi
menjadi hujan yang akan membasahi bumi yang sudah kekeringan.
Seperti itu juga
dengan hidup manusia. Ia berasal dari satu keluarga. Saat ia sudah dewasa,
kadang ia lebih memilih terbang merantau dengan alasan sebuah pencarian
kehidupan yang lebih baik. Sepertinya matahari juga sering memanaskan hati
mereka. Mereka berharap ada kesejukan di tempat lain. Setelah mereka puas akan
kesejukan itu, tak seperti air.... mereka belum tentu mau pulang asal ke
asalnya. Inilah beda air dengan manusia. Kadang manusia yang sering di
sebut-sebut sebagai makhluk paling sempurna, nyatanya tak sesempurna pada
kenyataannya.....
"jika hujan mampu menghalangi langkahmu, jangan harap pelangi akan muncul setelahnya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar