Rabu, 03 September 2014

Special nya anak Bungsu

Bungsu berarti anak paling akhir. Kalau dalam bahasa jawa disebut anak ragil. Itulah saya,  lahir sebagai adik dari dua kakak saya yang lahir bersamaan alias kembar.

Sebagai anak bungsu, kini ketika kedua saudara ku tadi telah berkeluarga sendiri,  aku seakan punya satu kewajiban baru. Menjaga kedua orangtua kami. Aku tak pernah mendapat restu untuk merantau. Tak seperti kakak tertua ku yang kini menetap di Papua, punya istri orang Ternate dan kini telah dianugerahi dua putra putri.
Rasa nya seperti sakit hati, ketika aku merasa ingin berkelana ke luar Jogja. Merasakan kejamnya Indonesia selain di Jogja. Tak entah apa ya. Rasa lebih berat untuk meninggalkan mereka berdua.
Mungkin memang garisan dari ALLAH SWT. anggap saja ini anugerah. Kamu tak perlu jauh hidup sendiri di kota orang. Kamu tetap bisa merasakan kasih sayang orangtua secara langsung. Bisa memberikan apapun yang kita mampu secara langsung pula....

Orangtua pasti akan bangga, kita melihat anak anak yang sukses di perantauan mereka. Tapi orangtua akan jauh lebih bahagia ketika mereka tetap berada di dekat putra putri mereka di usia senja mereka.

Sekarang tugas berat ada dipundak. Mencapai sukses di kampung sendiri. Tentunya juga harus bisa membahagiakan orangtua.

Istimewanya aku akan tetap merasakan zona nyaman di lingkungan orangtua. Aku harap itu tak menjadikan aku pribadi yang enggan berjuang melawan kemalasan diri sendiri.

Terakhir jadikan kesempatan ini untuk membaktikan diri penuh untuk kedua orangtua.
Buat mereka bangga. Itu tidak mudah. Tapi harus dikejar. Diperjuangkan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar