Senin, 31 Desember 2012

hujan kamu terlambat...



Awan Mendung mulai menghitam. Saat itulah aku bersama Indah akan bergegas pulang. Aku coba perlambat laju motor ku. Aku coba mencari jalan terjauh walau  banyak jalan pintas untuk menuju rumahnya. Aku coba berpura-pura hampir kehabisan bahan bakar. Berhenti kami, untuk sekedar memanjakan motorku sejenak. 

Awan mendung yang semakin menghitam mulai menunjukan kelap-kelip halilintar. Berbeda sekali dengan saat kami berangkat tadi. Matahari begitu terik, hingga peluh berkucuran. Jantungku berdebar waktu aku hampir sampai dirumah untuk menjemput sang pujaan. Kini sejuk terasa, walau awan mendung membuat kami serasa tak sabar untuk segera sampai rumah.

Dalam hati aku berharap. Wahai hujan turunlah kamu, jika kami telah sampai dirumahnya. Wahai mendung tetaplah kamu menghitam sehingga matahari tak sanggup mengganggu perjalanan kami.
Hujan pun turun. Saat aku telah mengantarkan dia sampai di rumahnya. Aku berhasil menghindarkanya dari terik matahari karena mendung yang menolong kami. Aku berhasil menghindarkannya dari basahnya air hujan. Tapi bukan itu yang aku harapankan.


Hujan,,,
Kamu terlambat.

Kamu terlambat menyirami rasa cinta kami. Kamu terlambat mendinginkan hati nya yang telah terpanaskan oleh matahari....

Hujan,,,
Sekali lagi kamu terlambat.

Kamu terlambat untuk reda, sehingga pelangi tak kunjung datang untuk mewarnai hati kami.....



-penghujung tahun 2012-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar